Perbedaan Malware, Spyware, dan Adware, Bahaya Mana?

Walau Anda cuma gemar membuka media sosial dan main game, sebaiknya tetap waspada dengan malware, spyware, dan adware.
Perbedaan Malware, Spyware, dan Adware (reaseonsecurity.com)

Di zaman serba digital kita harus selalu waspada dengan serangan cyber. Walau Anda cuma gemar membuka media sosial dan main game, sebaiknya tetap waspada dengan malware, spyware, dan adware. Ketiganya bisa merusak perangkat smartphone, laptop, hingga komputer.

Memangnya, apa itu malware, spyware, dan adware? Mengapa di belakangnya ada kata-kata ware? Alasannya karena ketiganya termasuk ke dalam software. Kalau belum jelas mari membahasnya satu persatu saja.

1. Malware


Seperti yang dikatakan University of Massachusetts Amherst, malware adalah malicious software, suatu perangkat lunak khusus yang diciptakan untuk mengganggu sistem komputer orang lain.

Malware bisa menyerang file milik seseorang dan menduplikasi diri menjadi banyak. Setelah itu, malware akan merusak sistem kerja hardisk dan software, mengambil data, serta merusak sistem operasi di komputer korban.

Hebatnya lagi, malware dapat berupa software atau kode yang menyamar menjadi user dan menjalankan sistem tanpa persetujuan pemilik komputer. 

Software khusus ini merusak perangkat dengan cara menggambarkan program atau mematikannya. Bahkan, malware yang super ganas bisa mematikan antivirus di sistem komputer.

Saat ini malware yang beredar seperti trojan, worm, virus, dan rookit. Cara kerja malware tidak sama satu sama lain, di antaranya mengumpulkan informasi sensitif, mengakses perangkat tanpa izin, mereplikasi, menduplikasi, dan menyerang jaringan internet korban.

2. Spyware


Pengertian spyware adalah perangkat lunak yang ditugaskan untuk mematai-matai seseorang. Seperti yang dijelaskan situs Kaspersky, spyware dapat ditujukan untuk mengumpulkan data dengan cara memata-matai komputer atau perangkat lain, seperti smartphone, tablet, atau laptop.

Setelah data korban dikumpulkan, spyware akan mengirimkannya ke pihak lain atau pembuat spyware tanpa sepengetahuan korban. Data yang dicuri biasanya kata sandi, password, PIN, nomor kartu kredit, memantau tombol keyboard yang ditekan, history browsing, kumpulkan alamat email, memantau gerakan korban dari GPS.

Spyware bisa masuk ke dalam smartphone korban melalui software lain. Dia menempel pada software atau aplikasi kemudian tanpa sadar diunduh dan diinstal korban.

Cara lainnya spyware bisa menyusupi perangkat korban memakai cara yang sama dengan malware. Dia menyusup melalui situs tertentu atau menyamar sebagai attachment di sebuah email.

Kaspersky mengategorikan spyware ke dalam empat bagian, yakni trojan, adware, tracking cookies, dan system monitor.

  1. Trojan spyware: spyware yang bisa menginfeksi komputer atau laptop dalam bentuk trojan malware.
  2. Adware spyware: adware iklan yang bisa memantau aktivitas komputer, laptop, tablet, smartphone, atau perangkat lain.
  3. Tracking cookies: file di storage yang dapat memantau pergerakan pengguna di internet. 
  4. System monitor: spyware yang bisa memantau setiap aktivitas di komputer atau laptop, kemudian merekam data sensitif seperti tombol keyboard yang ditekan, situs yang dikunjungi, email, dan lain-lain.

Bahaya Spyware


Apabila data yang dicuri sangat lengkap, maka identitas korban bisa diduplikasi atau dipalsukan untuk melakukan kejahatan. Seolah-olah korban melakukan kejahatan padahal itu ulah oknum yang mengirim spyware.

Data yang dicuri biasanya seperti history browser, akun email, password, kata sandi perbankan, akun dan password belanja online, serta akun media sosial.

Spyware juga bisa mengambil semua uang di rekening bank atau data kartu kredit di bank. Kemudian pelaku akan menjualnya ke pihak ketiga atau menggunakannya sendiri. Selain itu, spyware juga menyedot sumber daya, sehingga baterai cepat habis dan lemot. Demikian juga dengan kuota data internet yang cepat habis karena ulah spyware.

3. Adware


Kalau Adware adalah salah satu dari malware yang berbentuk advertising atau iklan pop up. Iklan ini biasanya muncul saat korban menginstal sebuah program. Jadi, apabila Anda sering menjumpai iklan pop up yang muncul secara tiba-tiba berarti laptop atau komputer Anda sudah pernah disusupi Adware.

Meski begitu, adware sifatnya tidak merusak data atau perangkat. Dia cuma mau beriklan saja di perangkat laptop atau komputer Anda. 

Sekali lagi, adware tidak memiliki kemampuan merusak sistem atau hardware komputer. Adware hanya menampilkan iklan yang mengarahkan pengguna ke situs-situs tertentu.

Namun, ada juga sebagian adware yang mempunyai kemampuan memata-matai aktivitas pengguna. Setelah itu, dia akan mengirimkan informasi tersebut kepada perusahaan sehingga dapat menampilkan iklan sesuai minat pengguna.

Misalnya, Anda sedang ingin membeli mobil. Kemudian Anda mencari info tentang mobil tertentu di Google atau membicarakan masalah mobil di media sosial, maka iklan yang muncul akan berkaitan dengan mobil.

Jika Anda merasa terganggu dengan iklan tersebut, Anda bisa menghilangkannya. Cara menghilangkan adware sangat mudah, Anda cukup menghapus cache browser atau instal ulang browser. 

Dengan begitu, iklan yang mengganggu akan hilang dengan sendirinya. Apabila iklan masih bandel, instal saja ekstensi Adblock di Google Chrome atau Mozilla. 

Baca juga:

Mana yang Lebih Bahaya? 


Jika ditanya mana yang lebih bahaya, jawabannya pasti antara malware dan spyware. Soalnya kedua perangkat lunak ini bisa merugikan seseorang. Seperti pencurian data, merusak perangkat, mengambil alih perangkat, membuat korban jatuh miskin, dan menjadikan korban tersangka kejahatan.

Kalau adware tidak berhaya tapi cuma mengganggu saja. Dia hanya menampilkan iklan di jendela komputer. Nah, iklan ini ada yang bisa ditutup manual, tapi ada juga yang tidak bisa ditutup. Itu yang terkadang membuat pengguna kesal.

Posting Komentar