Mengapa Turbo Charge Fast Charging Tidak Berfungsi?

Mengapa Turbo Charge Tidak Berfungsi di HP source techadvisorcom


Teknolagi.net - Untuk memungkinkan turbo charging pada ponsel, beberapa persyaratan utama harus dipenuhi. Pertama, ponsel harus mendukung protokol pengisian cepat, seperti Qualcomm Quick Charge, USB Power Delivery (USB-PD), atau standar proprietary seperti Warp Charge (OnePlus) atau VOOC (Oppo). 

Protokol ini mengelola transfer daya ke perangkat, memungkinkan ponsel menerima daya yang lebih tinggi untuk pengisian yang lebih cepat.

Baterai perangkat juga harus dirancang untuk menangani arus yang lebih tinggi tanpa mengalami overheating atau degradasi yang cepat. 

Baterai lithium-ion atau lithium-polymer yang canggih umumnya digunakan, bersama dengan Sistem Manajemen Baterai (BMS) yang mengontrol suhu, tegangan, dan arus untuk pengisian cepat yang aman.

Selain itu, charger dengan output tinggi sangat penting. Charger tersebut harus mampu menyediakan wattage yang lebih tinggi (misalnya, 18W, 25W, atau bahkan 120W) yang diperlukan untuk turbo charging. 

Kabel charger juga harus mampu menangani tingkat daya yang lebih tinggi, biasanya menggunakan kabel USB-C untuk perangkat modern.

Sirkuit pengisian ponsel harus dirancang untuk mendukung kecepatan pengisian yang lebih cepat, termasuk fitur seperti pengaturan tegangan. 

Terakhir, sistem manajemen suhu ponsel memastikan bahwa perangkat tidak overheat selama proses pengisian, yang dapat menyebabkan pengisian lebih lambat atau kerusakan potensial.

Memenuhi semua persyaratan ini memastikan pengisian turbo yang aman dan efektif.

Untuk dapat turbo charge (juga sering disebut pengisian cepat atau supercharging), sebuah ponsel harus memenuhi persyaratan perangkat keras dan perangkat lunak tertentu. Berikut adalah faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan:

1. Protokol Pengisian yang Kompatibel

  • Protokol Pengisian: Perangkat harus mendukung standar pengisian cepat, seperti:
    • Qualcomm Quick Charge (misalnya Quick Charge 3.0, 4.0, 5.0)
    • USB Power Delivery (USB-PD) (digunakan oleh banyak perangkat modern, termasuk iPhone)
    • VOOC (standar pengisian cepat milik Oppo)
    • Warp Charge (standar milik OnePlus)
    • SuperCharge (standar milik Huawei)
  • Standar-standar ini menentukan bagaimana daya disalurkan antara charger dan perangkat, memastikan ponsel menerima daya lebih banyak dibandingkan dengan metode pengisian biasa.

2. Desain dan Teknologi Baterai

  • Kapasitas Baterai: Baterai dalam perangkat harus mampu menangani arus yang lebih tinggi yang diperlukan untuk pengisian cepat tanpa mengalami overheating atau degradasi yang cepat.
  • Kimia Baterai: Ponsel dengan baterai lithium-ion atau lithium-polymer umumnya dirancang untuk tahan terhadap pengisian cepat, tetapi baterai harus dioptimalkan agar dapat menangani kecepatan pengisian yang lebih tinggi.
  • Sistem Manajemen Baterai (BMS): BMS harus mampu mengelola panas dan tegangan yang terkait dengan pengisian cepat. Ini memantau suhu, tegangan, dan arus untuk melindungi baterai dari kerusakan saat pengisian cepat.

3. Charger dan Kabel Pengisian Cepat

  • Charger dengan Output Tinggi: Charger harus mendukung daya output yang lebih tinggi (misalnya, 18W, 25W, 65W, 120W, dll.). Charger standar, yang biasanya menyediakan 5W atau 10W, tidak cukup untuk pengisian turbo.
  • Kabel USB: Kabel yang digunakan untuk pengisian cepat harus mendukung transfer daya yang diperlukan. Misalnya, kabel USB-C yang mematuhi USB Power Delivery atau protokol pengisian cepat tertentu biasanya diperlukan.
  • Kompatibilitas Adaptor: Dalam beberapa kasus, adaptor pengisian cepat bersifat proprietary, yang berarti menggunakan adaptor pihak ketiga yang tidak dirancang untuk perangkat tersebut dapat mencegah pengisian turbo.

4. Sirkuit Pengisian Perangkat dan Port Pengisian

  • USB-C atau Port Proprietary: Ponsel modern biasanya menggunakan USB-C untuk pengisian lebih cepat, meskipun perangkat lama mungkin menggunakan micro-USB atau port proprietary. USB-C mendukung kecepatan transfer data dan kemampuan pengiriman daya yang lebih tinggi.
  • Sirkuit Pengisian Internal: Sistem pengisian perangkat harus mampu mendukung kecepatan pengisian yang lebih tinggi, dengan menyesuaikan tegangan dan level arus berdasarkan protokol yang digunakan. Ini termasuk regulator tegangan yang kompatibel untuk mencocokkan standar pengisian.

5. Sistem Manajemen Suhu

  • Perlindungan Termal: Pengisian cepat menghasilkan lebih banyak panas, jadi ponsel perlu memiliki sistem manajemen termal yang efisien (misalnya, dissipasi panas, sistem pendingin, atau sensor termal) untuk mencegah overheating. Overheating dapat menyebabkan ponsel menurunkan kecepatan pengisian atau merusak baterai dalam jangka panjang.

6. Dukungan Perangkat Lunak

  • Aktivasi Pengisian Cepat: Sistem operasi ponsel harus mendukung protokol pengisian cepat, dan kontrol perangkat lunak sering kali diperlukan untuk mengelola proses pengisian dengan aman. Ini bisa mencakup penyesuaian tegangan dinamis untuk mengoptimalkan kecepatan dan efisiensi tanpa merusak perangkat.

7. Persyaratan Sumber Daya

  • Sumber Daya yang Stabil: Soket daya atau port USB yang digunakan harus menyediakan tegangan yang stabil dan amperase yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pengisian cepat. Misalnya, soket dinding biasanya lebih baik dibandingkan dengan pengisian dari laptop atau hub USB dengan daya rendah.

Contoh Standar Pengisian Turbo:

  • Qualcomm Quick Charge: Biasanya menyediakan daya antara 18W hingga 100W tergantung pada versi dan dukungan ponsel.
  • USB Power Delivery: Sering digunakan pada ponsel modern, memberikan daya hingga 100W (dengan kabel USB-C ke USB-C).
  • Warp Charge (OnePlus): Bisa mencapai 65W atau lebih dengan charger yang tepat.
  • VOOC (Oppo): Biasanya mendukung pengisian sangat cepat, seperti 50W dan lebih tinggi pada perangkat tertentu.

Singkatnya, agar ponsel dapat melakukan pengisian turbo, ponsel harus memiliki perangkat keras yang kompatibel (baterai, port pengisian, dan sirkuit), protokol perangkat lunak yang tepat, dan dipasangkan dengan adaptor dan kabel pengisian cepat yang sesuai.

Jadi tidak semua HP bisa menggunakan fitur turbo charge ya. Jika ada tutorial cara mengaktifkan turbo charging, tentu itu hanya gimmick semata. Namun, bila ponsel Anda mendukung fitur turbo charging, Anda tinggal membeli charger dan kabel yang mendukung pengisian cepat turbo fast charging.

Jika artikel Teknolagi.net bermanfaat, bagikan ke teman-teman yang lain.

Lebih baru Lebih lama