Teknolagi.net - Memasuki tahun 2025, persaingan HP 1 jutaan semakin ketat. Hampir semua vendor berusaha menghadirkan ponsel dengan spesifikasi tinggi namun tetap terjangkau. Xiaomi, lewat sub-brand Redmi, kembali meluncurkan lini seri murah andalannya, yakni Redmi 15C. Sebagai penerus Redmi 14C, ponsel ini hadir dengan berbagai peningkatan signifikan, terutama di sisi desain, layar, dan kapasitas baterai.
Saat pertama kali membuka kotaknya, ada satu hal unik yang langsung terlihat: tulisan “REDMI” di bagian belakang kini menggunakan huruf kapital semua. Detail sederhana ini memberi kesan lebih berani dan elegan. Bagi saya pribadi, ini merupakan tanda bahwa Redmi ingin mengubah persepsi pengguna terhadap seri entry-level mereka: tidak lagi sekadar murah, tetapi juga punya citra stylish.
Dalam artikel review panjang ini, saya akan membahas spesifikasi Redmi 15C, pengalaman penggunaan sehari-hari, kelebihan dan kekurangannya, hingga apakah ponsel ini layak dibeli di tahun ini. Sebagai pengguna yang sudah mencoba langsung Redmi 15C varian 8/256 GB, saya akan mengupas detailnya dengan jujur berdasarkan pengalaman nyata. Mari kita mulai.
Desain dan Build Quality Redmi 15C
Dibandingkan Redmi 14C, desain Redmi 15C terasa lebih modern dan elegan. Bagian belakang kini dihiasi logo “REDMI” dengan huruf kapital, memberikan nuansa berkelas meski ponsel ini masuk kategori entry-level.
Varian warna yang tersedia cukup beragam: Hitam, Hijau, Biru, dan Oranye. Saya sendiri mencoba varian hijau, yang menurut saya cukup menonjol dibandingkan warna standar. Finishing bodinya tidak terlalu licin dan cukup nyaman digenggam meski ukurannya besar.
Redmi 15C juga sudah dilengkapi sertifikasi IP64, artinya tahan terhadap debu dan percikan air ringan. Bagi saya, fitur ini cukup penting, terutama untuk ponsel murah, karena memberikan rasa aman saat digunakan di luar ruangan atau kondisi lembap.
![]() |
Redmi 15C Review Dipakai Harian |
Layar IPS 6,9 Inci 120Hz
Salah satu daya tarik utama Redmi 15C adalah layarnya yang sangat besar, 6,9 inci, dengan panel IPS beresolusi HD+. Meskipun resolusinya belum Full HD, ukuran yang luas membuat pengalaman menonton video, scrolling media sosial, hingga membaca artikel jadi lebih nyaman.
Refresh rate 120Hz menjadi nilai jual yang cukup mengejutkan untuk HP 1 jutaan. Animasi terasa lebih mulus, dan pengalaman gaming kasual seperti Mobile Legends atau Free Fire juga lebih responsif.
Namun, jika dibandingkan dengan ponsel mid-range, tentu kualitas warnanya masih kalah. Meski begitu, untuk kelas harganya, layar Redmi 15C sudah sangat layak dipuji. Bahkan, saya sempat mencoba memberikan ponsel ini pada orang tua saya, dan mereka merasa layar besar ini sangat membantu, terutama saat membaca teks dan menonton YouTube.
Performa dengan MediaTek G81 Ultra
Redmi 15C ditenagai oleh chipset MediaTek G81 Ultra, sebuah prosesor entry-level terbaru yang cukup tangguh untuk kebutuhan sehari-hari. Saya mencoba varian 8GB RAM + 256GB storage, dan performanya terasa cukup gegas untuk multitasking ringan.
Dipakai untuk membuka beberapa aplikasi sekaligus, browsing, dan streaming, ponsel ini tidak menunjukkan kendala berarti. Namun, saat digunakan untuk gaming berat seperti Genshin Impact, performa jelas terbatas, bahkan pada setting grafis rendah.
Bagi saya, ini wajar mengingat Redmi 15C memang ditujukan untuk pengguna pemula yang lebih fokus pada komunikasi, media sosial, dan hiburan ringan.
Kamera 50MP: Foto Oke, Video Mengecewakan
Redmi 15C membawa kamera utama 50 megapiksel dan kamera selfie 8 megapiksel. Untuk HP 1 jutaan, kualitas fotonya bisa dibilang cukup memuaskan. Foto outdoor terlihat tajam, dan detailnya lumayan.
Namun, ada satu masalah yang saya temukan: exposure kamera sering under 0,3–0,7 stop. Akibatnya, hasil foto kadang tampak agak gelap. Menurut saya, ini bisa diperbaiki lewat update software dari Xiaomi.
Sayangnya, kualitas video tidak sebaik foto. Hasil rekaman terlihat bergoyang (shaky) meskipun hanya berjalan santai. Jadi, jika kamu sering membuat konten video, Redmi 15C mungkin bukan pilihan terbaik.
![]() |
Review Redmi 15C Terbaru |
Baterai Jumbo 6.000 mAh dan Pengisian Cepat 33W
Bagian terbaik dari Redmi 15C menurut saya adalah daya tahan baterainya. Dengan kapasitas 6.000 mAh, ponsel ini bisa bertahan sehari semalam penuh bahkan dengan penggunaan cukup intensif.
Lebih menarik lagi, ponsel ini mendukung fast charging 33W, sehingga pengisian penuh hanya membutuhkan sekitar 1,5 jam. Fitur tambahan yang jarang ditemukan di kelas harga ini adalah kemampuan Redmi 15C untuk berfungsi sebagai powerbank. Jadi, kamu bisa mengisi daya perangkat lain menggunakan kabel OTG.
HyperOS 2 dan Fitur Tambahan
Redmi 15C menjalankan Android 15 dengan antarmuka HyperOS 2. UI ini terasa ringan, dengan desain ikon sederhana dan beberapa fitur tambahan khas Xiaomi.
Untuk konektivitas, Redmi 15C mendukung dual nano SIM + slot microSD secara bersamaan, NFC, dan masih punya jack audio 3,5 mm. Namun, ada beberapa hal yang hilang, seperti infrared blaster dan stereo speaker (hanya mono).
Sensor sidik jari diletakkan di tombol power di sisi kanan, yang menurut saya lebih praktis dibandingkan di layar.
Kelebihan Redmi 15C
-
Desain elegan dengan logo REDMI baru.
-
Layar besar 6,9 inci dengan refresh rate 120Hz.
-
Baterai jumbo 6.000 mAh + fast charging 33W.
-
Kamera 50MP cukup oke untuk foto.
-
Sudah punya sertifikasi IP64 dan NFC.
-
Harga sangat terjangkau untuk spesifikasi yang ditawarkan.
Kekurangan Redmi 15C
-
Resolusi layar masih HD+, bukan Full HD.
-
Video kamera bergoyang dan kurang stabil.
-
Speaker hanya mono.
-
Tidak ada infrared blaster.
-
Performa gaming berat terbatas.
Harga Redmi 15C di Indonesia
-
Varian 6/128 GB: Rp1.599.000
-
Varian 8/256 GB: Rp1.799.000
Dengan harga tersebut, Redmi 15C jelas menjadi salah satu HP 1 jutaan terbaik di tahun 2025, terutama untuk pengguna yang mengutamakan layar besar, daya tahan baterai, dan fitur lengkap.
Pengalaman Pribadi Memakai Redmi 15C
Saya menggunakan Redmi 15C varian 8/256 GB selama sekitar dua minggu sebagai ponsel utama. Kesimpulan saya: ponsel ini sangat cocok untuk pengguna kasual yang lebih sering membuka media sosial, menonton video, atau chatting.
Baterai menjadi poin favorit saya. Sehari penuh dengan penggunaan aktif (streaming YouTube, WhatsApp, browsing, dan sesekali gaming ringan), ponsel ini tetap bertahan hingga malam tanpa perlu dicas. Saat bepergian, saya bahkan sempat menggunakan Redmi 15C untuk mengisi daya TWS saya lewat fitur reverse charging.
Namun, saya juga menemukan kekurangan yang cukup mengganggu, terutama saat mencoba merekam video. Hasilnya tidak stabil, dan kualitas audio kurang jernih. Jadi, untuk content creator pemula, Redmi 15C mungkin bukan pilihan tepat.
![]() |
Review Redmi 15C untuk Harian |
Apakah Redmi 15C Layak Dibeli?
Jika kamu sedang mencari HP 1 jutaan dengan layar besar, baterai tahan lama, dan fitur cukup lengkap, maka Redmi 15C layak dipertimbangkan. Ponsel ini jelas menawarkan value for money yang tinggi, terutama untuk pengguna kasual atau orang tua yang membutuhkan layar lega.
Memang ada beberapa kompromi, seperti resolusi layar hanya HD+ dan hasil video yang mengecewakan. Namun, dengan harga di bawah Rp2 juta, sulit menemukan ponsel lain dengan kombinasi layar 120Hz, baterai 6.000 mAh, fast charging 33W, NFC, dan sertifikasi IP64.
Secara keseluruhan, saya menilai Redmi 15C sebagai salah satu HP Xiaomi terbaik di kelas entry-level tahun 2025.
FAQ tentang Redmi 15C
1. Apakah Redmi 15C cocok untuk gaming?
Untuk gaming ringan seperti Mobile Legends atau Free Fire, Redmi 15C masih cukup lancar. Namun, untuk game berat seperti Genshin Impact, performa terbatas.
2. Berapa lama baterai Redmi 15C bisa bertahan?
Dengan baterai 6.000 mAh, Redmi 15C bisa bertahan 1-2 hari tergantung intensitas penggunaan.
3. Apakah Redmi 15C sudah mendukung NFC?
Ya, Redmi 15C sudah dilengkapi fitur NFC yang bisa digunakan untuk pembayaran digital.
4. Apakah Redmi 15C punya infrared blaster seperti seri Redmi lain?
Tidak, Redmi 15C tidak memiliki infrared blaster.
5. Bagaimana kualitas kamera Redmi 15C?
Foto cukup bagus untuk kelas entry-level, tetapi kualitas video masih kurang karena tidak stabil.
Perbandingan Redmi 15C vs Redmi 14C
Agar lebih jelas melihat peningkatan yang dibawa generasi terbaru, berikut tabel perbandingan spesifikasi Redmi 15C dengan pendahulunya Redmi 14C:
Spesifikasi | Redmi 14C | Redmi 15C | Peningkatan |
---|---|---|---|
Layar | 6,7 inci IPS, HD+, 90Hz | 6,9 inci IPS, HD+, 120Hz | Lebih besar & lebih mulus |
Prosesor | MediaTek Helio G85 | MediaTek G81 Ultra | Sedikit lebih kencang & efisien |
RAM & Storage | Hingga 6/128 GB | Hingga 8/256 GB | Lebih besar |
Kamera Utama | 50 MP | 50 MP | Sama, tapi software berbeda |
Kamera Depan | 5 MP | 8 MP | Lebih tajam |
Baterai | 5.000 mAh, 18W charging | 6.000 mAh, 33W charging | Jauh lebih awet & cepat |
Sistem Operasi | Android 14, MIUI | Android 15, HyperOS 2 | Generasi terbaru |
Fitur Tambahan | Speaker mono, jack 3.5mm, IR Blaster | Speaker mono, jack 3.5mm, NFC, IP64 | NFC & tahan percikan, tapi tanpa IR |
Harga Rilis | Mulai Rp1,499.000 | Mulai Rp1,599.000 | Selisih kecil |
Dari tabel di atas, bisa disimpulkan bahwa Redmi 15C membawa banyak peningkatan penting, terutama pada layar, baterai, kamera depan, dan fitur tambahan. Meski kehilangan infrared blaster, Redmi 15C lebih unggul dengan NFC, sertifikasi IP64, serta performa baterai yang lebih tahan lama.
Baca juga: Perbandingan HP 1 Jutaan Redmi A5, Redmi 13, dan Redmi 14C: Mana yang Terbaik?
Penutup
Redmi 15C hadir sebagai jawaban Xiaomi untuk pengguna yang mencari HP murah tapi tidak murahan. Dengan layar lega, baterai super awet, serta desain lebih elegan dibanding pendahulunya, ponsel ini menjadi opsi menarik di bawah Rp2 juta.
Meski ada beberapa kekurangan, seperti video yang goyang dan layar masih HD+, Redmi 15C tetap menjadi pilihan tepat untuk kebutuhan komunikasi, hiburan, hingga mendukung aktivitas harian.
Bagi saya pribadi, pengalaman menggunakan Redmi 15C terasa cukup memuaskan, terutama dari sisi daya tahan baterai dan kenyamanan layar besar. Ini adalah ponsel yang “aman” untuk direkomendasikan kepada siapa saja yang mencari perangkat terjangkau di tahun 2025.