8 Cara Jual Foto dari Galeri Ponsel Agar Dapat Penghasilan Tambahan

Cara jual foto dari galeri ponsel agar dapat penghasilan tambahan source onetreeplantedorg


Teknolagi.net - Jika Anda ingin menghasilkan pendapatan tambahan dari foto-foto yang ada di galeri ponsel Anda, menjualnya di platform seperti Shutterstock adalah pilihan yang sangat baik. 

Prosesnya sederhana, dan dengan sedikit panduan, Anda bisa mengubah hobi fotografi Anda menjadi sumber pendapatan. Berikut adalah narasi langkah demi langkah yang santai tentang cara menjual foto di Shutterstock.

Langkah 1: Organisasi Galeri Anda

Sebelum mulai menjual foto, luangkan waktu untuk melihat-lihat galeri ponsel Anda dan pilih foto-foto berkualitas tinggi yang bisa menarik minat pembeli. Shutterstock, seperti platform fotografi stok lainnya, memiliki kriteria tertentu untuk foto yang paling diminati. Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan:

  • Resolusi tinggi: Pastikan foto tersebut jelas dan tajam.
  • Subjek yang relevan: Pikirkan tentang foto yang mungkin dibutuhkan orang atau bisnis untuk situs web, blog, iklan, atau media sosial. Tema yang populer termasuk lanskap, alam, makanan, teknologi, orang, dan gaya hidup.
  • Perspektif yang unik: Foto stok yang menonjol atau menawarkan sudut pandang yang unik cenderung lebih menarik perhatian.

Jangan terburu-buru pada bagian ini; luangkan waktu untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi foto-foto Anda. Anda mungkin sudah memiliki lebih banyak foto berharga dari yang Anda kira.

Langkah 2: Edit dan Tingkatkan Foto Anda

Meskipun kamera ponsel Anda mungkin sudah menghasilkan foto yang bagus, tidak ada salahnya untuk sedikit memperbaikinya. Alat pengeditan atau aplikasi seperti Snapseed, VSCO, atau Lightroom dapat membantu Anda membuat foto lebih menarik. Berikut yang perlu diperhatikan:

  • Kecerahan dan kontras: Pastikan foto cukup terang dan warnanya cerah tetapi alami.
  • Pemangkasan dan perataan: Jika ada latar belakang yang tidak perlu atau subjek yang tidak sejajar, pangkas untuk menciptakan komposisi yang lebih baik.
  • Pengurangan noise: Jika foto Anda berisik (grainy), menggunakan alat pengurangan noise akan membantu meningkatkan kualitas foto.

Sedikit pengeditan bisa sangat membantu untuk memastikan foto Anda tampak profesional dan memenuhi standar Shutterstock.

Langkah 3: Buat Akun Shutterstock

Setelah foto Anda siap, saatnya membuat akun di Shutterstock. Kunjungi situs web mereka dan daftar sebagai kontributor. Agar lebih mudah diterima menjadi kontributor Shutterstock, daftar dengan link undangan.

Anda perlu memberikan beberapa informasi dasar dan menyetujui syarat dan ketentuan. Prosesnya mudah, dan Anda bisa melakukannya melalui ponsel atau komputer.

Langkah 4: Unggah Foto Anda

Setelah akun Anda selesai, Anda bisa mulai mengunggah foto. Shutterstock memiliki antarmuka unggah yang mudah digunakan, dan Anda bisa mengunggah beberapa foto sekaligus. Saat mengunggah, pastikan untuk mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Judul dan deskripsi: Tulis judul yang jelas dan deskriptif untuk setiap foto. Sertakan kata kunci yang secara akurat menggambarkan apa yang ada di dalam gambar agar pembeli mudah menemukannya.
  • Kategori: Pilih kategori dan subkategori yang tepat untuk foto Anda. Shutterstock menggunakan kategori ini untuk mengurutkan gambar, memudahkan pembeli menemukan karya Anda.
  • Tag: Tambahkan tag yang relevan. Ini sangat penting karena Shutterstock mengandalkan tag ini untuk mencocokkan gambar dengan pencarian. Pikirkan kata-kata yang orang mungkin gunakan untuk mencari foto seperti milik Anda.

Langkah 5: Tunggu Proses Review dan Persetujuan

Setelah Anda mengunggah gambar, Shutterstock akan meninjaunya satu per satu. Mereka memeriksa kualitas teknis, seperti resolusi dan ketajaman, serta kesesuaian dengan pedoman konten mereka. 

Proses ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga beberapa hari. Jika foto Anda memenuhi standar mereka, foto tersebut akan disetujui dan terdaftar untuk dijual.

Jika ada foto yang ditolak, jangan berkecil hati. Shutterstock biasanya memberikan umpan balik, dan Anda selalu bisa mencoba mengunggah foto baru atau yang telah diperbaiki.

Langkah 6: Mulai Menghasilkan Pendapatan

Setelah foto Anda terdaftar di Shutterstock, Anda bisa mulai mendapatkan royalti setiap kali seseorang mengunduh foto Anda. Shutterstock menawarkan dua jenis pendapatan:

  • Royalti per unduhan: Anda akan mendapatkan persentase dari harga penjualan setiap kali foto Anda diunduh. Jumlahnya bervariasi tergantung pada tingkat kontributor Anda, yang akan meningkat seiring dengan penjualan gambar.
  • Penjualan lisensi yang ditingkatkan: Untuk beberapa foto, Anda bisa mendapatkan lebih banyak uang jika pembeli membeli lisensi yang ditingkatkan (untuk penggunaan seperti cetakan yang lebih besar atau penggunaan khusus).

Shutterstock menyediakan dasbor pengguna yang ramah, di mana Anda bisa melacak penjualan dan melihat bagaimana kinerja portofolio Anda. Mungkin butuh waktu untuk foto-foto Anda mendapatkan perhatian, tetapi semakin banyak gambar yang Anda unggah, semakin besar peluang Anda untuk menghasilkan penjualan.

Langkah 7: Terus Unggah dan Bereksperimen

Seiring Anda semakin terbiasa, Anda bisa terus mengunggah foto-foto baru dan bereksperimen dengan berbagai gaya, tema, dan konsep. Diversifikasi portofolio Anda dengan campuran gambar yang populer dan unik dapat membantu Anda menjangkau audiens yang lebih luas. Jangan ragu untuk memeriksa galeri Anda setiap beberapa minggu untuk melihat apakah ada foto baru yang bisa diunggah.

Anda juga bisa memantau tren di pasar foto stok dengan menjelajahi bagian "Gambar Trending" di Shutterstock. Ini akan memberi Anda gambaran tentang apa yang dicari oleh pembeli dan membantu Anda menyesuaikan fotografi Anda dengan permintaan saat ini.

Langkah 8: Pemilihan Jenis Foto

Beberapa kategori dan jenis foto yang paling dicari oleh pembeli di platform tersebut. Foto-foto ini sering digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti materi pemasaran, desain grafis, situs web, dan media sosial.

1. Foto Alam dan Lanskap

Foto alam dan pemandangan alam selalu menjadi pilihan populer. Gambar yang menampilkan keindahan alam, baik itu gunung, pantai, hutan, atau pemandangan kota, memiliki permintaan yang tinggi. Pastikan foto memiliki pencahayaan yang baik dan menangkap momen yang menakjubkan.

Contoh:

  • Pemandangan matahari terbenam atau terbit.
  • Hutan lebat, pantai yang tenang, atau danau yang jernih.
  • Pemandangan kota dengan bangunan-bangunan modern.

2. Foto Gaya Hidup

Foto yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, seperti orang-orang sedang beraktivitas, bekerja, atau bersosialisasi, juga sangat dicari. Ini mencakup foto yang menunjukkan dinamika kehidupan modern atau keseharian yang lebih santai.

Contoh:

  • Orang yang sedang bekerja di kafe menggunakan laptop.
  • Aktivitas keluarga di rumah atau piknik di taman.
  • Seseorang berolahraga di luar ruangan, seperti berlari atau bersepeda.

3. Foto Makanan dan Minuman

Foto makanan dan minuman selalu menjadi favorit untuk digunakan dalam iklan atau konten blog terkait resep dan gaya hidup sehat. Foto makanan yang terlihat segar, berwarna cerah, dan menggugah selera cenderung lebih banyak dicari.

Contoh:

  • Hidangan lezat seperti pizza, salad, atau makanan penutup.
  • Minuman segar, seperti kopi, smoothies, atau cocktail.
  • Foto bahan makanan segar, seperti sayuran, buah-buahan, atau rempah-rempah.

4. Foto Bisnis dan Profesional

Gambar yang menampilkan situasi profesional atau dunia kerja selalu dicari. Foto-foto ini digunakan dalam artikel bisnis, iklan perusahaan, atau materi pelatihan. Pastikan untuk menangkap momen yang terlihat profesional dan realistis.

Contoh:

  • Orang yang sedang berdiskusi dalam rapat atau presentasi.
  • Seseorang yang sedang bekerja di meja kantor dengan laptop dan dokumen.
  • Foto tangan yang mengetik di keyboard atau menggunakan ponsel pintar.

5. Foto Teknologi

Foto yang berkaitan dengan teknologi, seperti perangkat elektronik terbaru atau orang yang menggunakan gadget, terus berkembang permintaannya. Di era digital, gambar terkait teknologi canggih sangat diminati oleh berbagai industri.

Contoh:

  • Seseorang menggunakan ponsel pintar, tablet, atau laptop.
  • Foto close-up gadget seperti smartwatch atau earphone.
  • Foto ilustrasi jaringan komputer atau perangkat IoT (Internet of Things).

6. Foto Kesehatan dan Kesejahteraan

Tema kesehatan, kebugaran, dan kesejahteraan semakin populer. Foto-foto ini digunakan dalam konten yang berhubungan dengan gaya hidup sehat, olahraga, atau perawatan diri.

Contoh:

  • Orang yang sedang berolahraga, seperti yoga atau angkat beban.
  • Makanan sehat, seperti salad atau smoothie bowl.
  • Foto orang yang sedang meditasi atau relaksasi.

7. Foto Perjalanan dan Liburan

Foto-foto yang menampilkan destinasi wisata atau pengalaman liburan yang unik selalu diminati. Gambar-gambar ini banyak digunakan oleh agen perjalanan, blog perjalanan, atau media sosial yang menginspirasi orang untuk berlibur.

Contoh:

  • Pantai tropis atau kota-kota bersejarah.
  • Aktivitas luar ruangan seperti hiking atau berkemah.
  • Landmark terkenal, seperti Menara Eiffel atau Piramida Mesir.

8. Foto Konsep atau Ilustrasi Abstrak

Foto dengan konsep kreatif atau abstrak sering digunakan untuk keperluan desain grafis. Ini bisa berupa foto objek dengan latar belakang yang artistik, permainan cahaya, atau pola-pola yang unik.

Contoh:

  • Close-up objek dengan latar belakang blur (bokeh).
  • Foto tekstur seperti kayu, kaca, atau logam.
  • Gambar dengan pencahayaan dramatis atau kontras yang tinggi.

9. Foto Keluarga dan Anak-anak

Foto yang menggambarkan interaksi keluarga, anak-anak, atau momen kebersamaan sangat dicari untuk iklan produk keluarga atau media sosial. Foto keluarga yang hangat dan alami biasanya sangat menarik bagi pembeli.

Contoh:

  • Keluarga yang sedang bermain di taman.
  • Orang tua yang bermain dengan anak-anak mereka.
  • Foto anak-anak yang sedang tertawa atau belajar.

10. Foto Keberagaman dan Inklusi

Gambar yang mencerminkan keberagaman budaya, ras, dan gender semakin banyak dicari untuk menciptakan representasi yang inklusif dalam kampanye pemasaran atau media.

Contoh:

  • Kelompok orang dari berbagai latar belakang budaya yang bekerja bersama.
  • Foto individu yang mewakili berbagai etnis atau kelompok gender.
  • Aktivitas sosial atau komunitas yang mencerminkan keragaman.

Tips untuk Memilih Foto yang Laku

  • Fokus pada Kualitas: Pastikan foto Anda tajam, terang, dan bebas dari noise atau gangguan visual.
  • Ciptakan Variasi: Cobalah untuk memberikan variasi dalam gaya dan tema foto. Semakin banyak jenis foto yang Anda unggah, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan penjualan.
  • Ikuti Tren: Perhatikan tren visual yang sedang populer di Shutterstock. Ini dapat memberi Anda wawasan tentang jenis foto yang diminati pasar.

Dengan memahami jenis-jenis foto yang sering laku di Shutterstock, Anda bisa lebih fokus dalam memilih dan mengunggah gambar yang berpotensi menghasilkan pendapatan. 

Jangan ragu untuk terus mengeksplorasi dan mencoba berbagai gaya fotografi agar portofolio Anda semakin beragam dan menarik bagi pembeli!

Kesimpulan

Menjual foto dari ponsel Anda di Shutterstock adalah cara yang bagus untuk menghasilkan uang dari hobi atau minat Anda dalam fotografi. Dengan memilih, mengedit, dan mengunggah foto terbaik Anda, Anda dapat membuat portofolio yang terus berkembang dan menghasilkan pendapatan pasif seiring waktu. 

Dengan kesabaran dan ketekunan, foto-foto Anda dapat ditemukan oleh pembeli di seluruh dunia, dan Anda akan mendapatkan pendapatan tambahan tanpa memerlukan peralatan canggih. Jadi, ambil ponsel Anda, mulai memotret, dan biarkan proses kreatif dimulai!

Jika artikel Teknolagi.net bermanfaat, bagikan ke teman-teman yang lain. Terima kasih.

Lebih baru Lebih lama